Sudah menjadi kewajiban atau keharusan bagi seorang peternak domba/kambing untuk senantiasa menjaga agar kondisi ternaknya sehat dan se-optimal-mungkin terus mengusahakan agar bagaimana domba tidak mudah terserang penyakit. Dan walaupun toh terserang penyakit, maka peternak sudah memiliki langkah-langkah praktis untuk mengobatinya secara mandiri.
Memang sih, peternak bisa mempercayakan kepada dokter hewan spesialis, tetapi hal itu sangat tidak di anjurkan, dalam artian, boleh lah peternak untuk satu, dua dan tiga kali mengandalkan dokter hewan, tetapi untuk selanjutnya, peternak sendiri lah yang dituntut untuk bisa mengobati sendiri ternak sakit mereka. Hal itu beralasan untuk efisiensi biaya operasional karena bagaimanapun juga pengobatan ternak secara terus menerus ke dokter hewan adalah memerlukan biaya tambahan, sehingga keuntungan pun tentunya sedikit terkuras oleh biaya pengobatan panggil dokter hewan. Tetapi jika bisa sendiri, maka biaya pengobatan pun bisa ditekan seminimal mungkin.
Bagaimana langkah untuk bisa mengobati ternak secara sendiri?, jawabannya adalah : tidak ada cara lain selain mempelajari dan mempraktekkan mengobati domba yang sakit nya langsung, aktual nya, ketika seorang dokter hewan mampir ke tempat kita dan mengobati ternak kita, maka telitilah tindakan dokter tersebut, lihat dengan seksama bagaimana cara menyuntik hewan, jika perlu maka perternak harus langsung menanyakannya bagaimana cara menyuntik hewan kepada dokter hewan. Jika anda (peternak) beruntung, dan ternyata dokter hewan nya baik hati dan tidak pelit ilmu, maka ya selamat, anda adalah calon peternak yang akan sukses, setidaknya satu permasalahan tentang kesehatan ternak menjadi bisa anda atasi sendiri. Memang tidak mudah menemukan dokter hewan yang bisa memberikan ilmu tersebut secara sukarela, tapi yakin, itu ada, berusahalah mendapatkannya.
Baiklah, untuk saat ini, kami ingin share membahas beberapa penyakit domba dan bagaimana cara penyembuhannya. Sumber dari tulisan ini adalah hasil baca kami dari berbagai sumber terutama dari sebuah buku tentang Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah sebagaimana kami sebutkan di bawah artikel ini.
Terdapat dua jenis penyakit pada domba atau kambing, yaitu:
- Jenis penyakit menular, yang biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, parasit darah, cacing dan kutu.
- Jenis penyakit tidak menular, disebabkan karena kurang gizi, kurang mineral, karena domba memakan tanaman beracun, atau tanaman nya sendiri yang kena racun misalnya sebelum di arit atau di makan domba, ternyata rumput tersebut ter semprot dengan bahan beracun oleh petani.
Penyakit pada domba atau kambing itu sendiri - dapat menular melalui berbagai cara, seperti:
- Kontak langsung dengan hewan sakit, tanaman beracun atau ada racun pada tanaman tersebut.
- Kontak dengan bahan tercemar penyakit / racun
- Penyakit tersebut dibawa / terbawa oleh serangga, terbawa pekerja kandang atau bisa pula terbawa oleh angin.
Dan berikut ini, beberapa penyakit yang umum biasa menyerang hewan ternak domba atau kambing, yaitu :
1. Mastitis
- Mastitis adalah suatu penyakit infeksi pada ambing domba/kambing yang disebabkan oleh bakteri
- Menjaga kebersihan / sanitasi kandang merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit mastitis ini, termasuk melakukan "teat dip" setiap kali melakukan pemerahan susu (khususnya pada hewan kambing). Teat dip (larutan celup puting susu) : 250 ml chlorohexadine 2% + 45 ml gliserin + air, sehingga menjadi 1 (satu) liter larutan.
- Berikut ini adalah tanda-tanda penyakit Mastitis, adalah:
- Ambing terasa panas, sakit dan membengkak
- Bila diraba terasa ada yang mengeras pada ambing
- Warna dan kualitas air susu menjadi abnormal, seperti ada warna kemerahan (darah), pucat seperti air, kental kekuningan atau kehijauan. - Mastitis dapat diobati dengan antibiotik. Beberapa obat mastitis telah tersedia seperti: Metrivet, Mastivet, Depolac, dan lain-lain.
- Pengobatan dilakukan dengan memasukkan antibiotik melalui lubang puting susu, setelah ambing dikosongkan (diperah) terlebih dahulu.
- Lakukan pengobatan 2-3 kali per hari, sampai ternak benar-benar sembuh.
- Dalam buku Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah, anda akan melihat bagaimana contoh penyuntikan antibiotik melalui puting susu untuk pengobatan penyakit mastitis.
2. Scabies (Gudugan/Gatal)
- Scabies adalah merupakan penyakit kulit yang paling sering dan serius terjadi pada hewan domba atau kambing.
- Dapat menyebabkan kematian.
- Cara penularan dengan kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi (sakit), atau kontak dengan alat atau kandang yang tercemar (bekas ternak sakit).
- Pengobatan:
- Injeksi Invermectin (sub-cutan/bawah kulit)
- Cara tradisional dengan mengoleskan campuran belerang dengan oli. - Pencegahan:
- Jaga kebersihan kandang, peralatan dan ternaknya.
- Isolasi (pisahkan domba yang sakit, simpan di tempat khusus karantina) lalu untuk ternak domba yang sakit, maka segera obati. - Tanda-tanda scabies:
- Gatal (ternak menggaruk-garuk bagian yang gatal)
- Adanya penebalan pada kulit
- Nafsu makan menjadi berkurang
- Ternak (domba) menjadi kurus
- Bulu nya terlihat kusam dan berdiri dan juga bulunya menjadi rontok
- Produktivitas menjadi menurun - Untuk contoh domba/kambing yang sudah terinfeksi oleh scabies pada bagian telinga, leher dan pundak, bisa di lihat di buku Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah.
3. Kembung Perut (Bloat / Tympani)
- Kembung perut terjadi akibat pembentukan gas dalam lambung secara berlebihan dan dalam waktu yang cepat.
- Kadang-kadang penyakit ini terjadi secara mendadak.
- Pencegahan:
- Jangan memberikan hijauan muda secara berlebihan, atau hijauan yang masih mengandung embun pagi, dan ternak cukup mendapat exercixe / latihan sedikit-sedikit saja memberi jenis hijauan yang baru untuk domba kita.
- Jangan memberikan satu jenis/macam hijauan, terutama hijauan leguminosa, berikan rumput kering sebelum memberikan legum. - Pengobatan:
- Pengalaman di lapangan, untuk pengobatan dengan berbagai macam cara dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi, antara lain dengan menggunakan minuman sprite, minyak nabati/goreng, asam jawa, obat antangin (untuk manusia), dll.
- Jika cara di atas gagal, cara terakhir adalah dengan menusukkan jarum besar/trocar/canula atau alat sejenisnya kedalam lambung sebelah kiri. Tingkat kesuksesan cara ini adalah rendah, karena 60-80% dari ternak yang diperlakukan demikian akan mati karena infeksi.
4. Belatungan / Myasis
- Myasis terjadi karena adanya luka yang terbuka pada domba dan lalu terinfeksi lalat
- Pengobatan: Bersihkan luka dan semprotkan/berikan gusanex atau tembakau atau hancuran kamper pada bagian yang luka.
5. ORF/Puru/Dakangan
- Orf atau penyakit lesi disekitar mulut/muka disebabkan oleh virus.
- Ternak yang sembuh dari penyakit Orf akan mempunyai kekebalan tubuh terhadap penyakit Orf selama sekitar satu tahun.
- Pencegahan: dengan vaksinasi.
- Pengobatan: membersihkan sambil digosok dengan larutan trusi (Kalium permanganat) dan berikan salep antibiotik / yodium.
6. Cacingan
- Ada beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi domba atau kambing, antara lain: Cacing Gepeng (flukes), cacing giling lambung dan usus, dan cacing pita.
- Ternak yang terinfeksi cacing akan menjadi kurus, produksi menurun, perutnya membesar, anemia (pucat kekurangan darah) dan bisa sampai pada kematian.
- Pengobatan dan pencegahan dengan memberikan obat cacing secara teratur, terutama pada ternak yang digembalakan.
- Jenis obat cacing untuk domba yang tersedia di pasaran antara lain: Kalbasen dan Valbazen.
- Pengobatan secara tradisional yaitu dengan buah pinang, getah pepaya.
7. Mencret / Diare
- Diare dapat disebabkan oleh pakan yang dimakan tercemar atau oleh penyakit tertentu.
- Obat: Oralit atau penggantinya, norit 2-3 tablet.
8. Pink Eye (Radang Selaput Mata)
- Disebabkan oleh berbagai macam organisme, termasuk bakteri dan virus.
- Infeksi pada selaput mata ini menyebabkan mata berair, kemerahan pada bagian yang putih dan kelopaknya, bengkak, dan lama-lama kornea mata menjadi keruh atau tertutup lapisan putih.
- Sering terjadi pada ternak domba yang mengalami perjalanan jauh.
- Dapat menular, ternak yang sakit mata sebaiknya dipisahkan dari ternak yang masih sehat.
- Pengobatan: Injeksi antibiotik (tetracyclin atau tylosin), atau oleskan salep terramycin 0.1%
- Biasanya mata akan sembuh dalam 1-2 minggu.
Tips Menjaga Kesehatan Domba / Kambing :
Tanda-tanda ternak domba/kambing yang sehat adalah:
- Makan dengan baik
- Bulunya klimis (halus dan mengkilap)
- Matanya cerah (bersinar)
- Bebas penyakit
- Kakinya kuat
- Sering melakukan ruminasi (mengunyah kembali pakan yang telah dimakan).
Kondisi fisiologi normal untuk domba / kambing :
- Temperatur tubuh: 38o - 42o C
- Denyut jantung: 70-80 kali/menit
- Frekwensi pernafasan: 12-15 kali/menit
- Siklus estrus: 18-22 hari (rataan 20 hari)
- Lama estrus/birahi: 12-48 jam
- Lama bunting: 144 - 155 hari (rataan 150 hari)
Cara menjaga kesehatan domba / kambing:
- Pakan yang diberikan harus cukup dalam jumlah dan gizinya (hijauan atau pakan tambahan)
- Air minum tersedia setiap saat
- Jaga sanitasi atau kebersihan kandang, tempat pakan, tempat minum serta ternaknya
- Berikan "exercise" secukupnya
- Lakukan program vaksinasi yang teratur (anthrax, Orf, tetanus, dll.)Lakukan kontrol parasit (internal dan eksternal) yang ketat
- Kuku dipotong secara teratur
- Lakukan pengamatan rutin pada setiap individual ternak dan segera ambil tindakan bila ada tanda-tanda tidak normal (segera pisahkan domba/kambing yang sakit ke ruang khusus karatina).
Bahan dan alat yang diperlukan dalam menjaga kesehatan domba / kambing:
- Termometer
- Syringe (3 cc dan 5 cc) dan jarum (18, 20, 22 gauge)
- Disinfektan (alkohol, jodium tinture).
- Buffer (minyak goreng, minuman mengandung soda bicarbonat)
- Obat cacing (kalbazen, valbazen, dll.
- "Teat Dip"
- Antibiotik (Terramycin, Oxyterramycin, dll.)
- Vitamin (hematophan).
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan. semoga bermanfaat.
Sumber:
Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah
Balai Penelitian Ternak
Kerjasama dengan
Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
2007
Disusun oleh:
Dr. Ir. I-Ketut Sutama M. Rur. Sc.
Diterbitkan: Balai Penelitian Ternak, Ciawi Bogor
Jl. Veteran-III Ciawi Bogor
Telp. (0251) 240752, 240753
Fax (0251) 240754
Email: balitnak@indo.net.id
No comments:
Post a Comment