Pedoman ini bisa juga berlaku untuk Budidaya Domba, karena pada intinya sama atau hampir sama, sehingga jika dalam artikel ini, kami ada menyebut domba, maka wajar, walaupun sebenarnya artikel ini lebih ke budidaya kambing perah etawa.
Susu kambing memang belum begitu se-populer susu sapi di masyarakat, padahal banyak sekali manfaat dan khasiat dari susu kambing ini, terutama dari kambing peranakan etawa (PE). Masyarakat juga lebih banyak memilih susu sapi daripada susu kambing. Kurangnya minat masyarakat terhadap susu kambing disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu masih mahalnya harga susu kambing dibandingkan dengan susu sapi, misalnya, susu kambing per liter bisa mencapai Rp. 35.000,- sedangkan susu sapi hanya Rp. 10.000,- (itu harga misalnya saja, pada kenyataannya bisa beda sedikit-sedikit).
Mengapa susu kambing masih mahal? - alasannya jelas karena produk susu kambing masih jarang, coba kalau suatu saat nanti sudah banyak peternak / pembudidaya kambing perah etawa, maka tentunya harga susu kambing etawa di pasaran akan semakin murah karena banyaknya persaingan antar peternak, yang secara tidak langsung akan membuat susu kambing semakin murah, sehingga masyarakatpun akan semakin terjangkau untuk membelinya.
Lalu, apakah peternak akan merugi jika susu kambing menjadi semakin murah? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung bagaimana pemahaman masing-masing saja. Menurut kami tidak akan rugi, lihat saja harga susu sapi yang Rp. 10.000,- per liter, tidak merugi kan para peternak sapi?, begitu pula dengan nantinya jika susu kambing menjadi semakin murah. Dan tentunya, ketika kesadaran masyarakat akan pentingnya susu kambing etawa sudah bagus, maka ketika peternak meaikkan harga produk susu nya (mengikuti kenaikan biaya operasional dan lain-lain), maka kami yakin, konsumen akan bisa faham akan hal itu. Tentu harus secara step by step baik harganya dan diperhitungkan waktu yang tepat untuk naik harganya (sesuai dengan kenaikan biaya produksi / operasional peternakan juga).
Sehingga yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara menumbuhkan kesadaran dan pemahaman dan mensosialisasikan agar masyarakat tahu, faham dan lalu mau membeli, mengkonsumsi susu kambing etawa dengan tanpa terasa ada hal yang terlalu membebani keuangan mereka. Itu jelas sedang menjadi PR besar para peternak kambing perah etawa.
Alasan lain, kenapa tidak akan rugi jika susu kambing etwa semakin murah? karena dengan otomatis pasar / konsumen susu kambing akan semakin banyak sehingga pangsa pasar pun jelas akan semakin terus meluas dan banyak. Sehingga itu tidak akan terlalu menyulitkan para peternak susu kambing dalam hal pemasaran hasil perasan susu segar kambing etawa mereka masing-masing.
Sehingga, jelas sudah bahwa beternak kambing perah etawa adalah masih menjadi salah-satu pilihan usaha yang mumpuni dan patut digarap dengan lebih serius oleh para peternak domba/kambing, pun oleh para calon peternak domba/kambing.
Ingat juga bahwa dengan memasyarakatkan kegeramaran minum susu kambing, maka secara tidak langsung kita telah ikut membantu mencerdaskan dan mensehatkan anak bangsa, karena jelas susu kaming etawa adalah spesial dan banyak sekali manfaatnya, Anda bisa google sendiri untuk mengetahui beribu manfaat dari susu kambing etawa (soalnya, kami di postingan ini tidak fokus membahas ke manfaat susu kambing etawa nya, tetapi lebih ke menjelaskan bagaimana Panduan Teknis Budidaya Kambing Perah Peranakan Etawa (PE)).
Baiklah, berikut ini adalah urutan singkat, padat, ringkas tentang : Panduan Teknis Budidaya Kambing Perah Peranakan Etawa (PE) :
Dalam pemeliharaan beternak kambing perah etawa, maka ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan, yaitu :
A. Bibit
B. Makanan, dan
C. Tata Laksana.
A. BIBIT
Peternak harus jeli dalam memilih calon bibit. misalnya untuk kambing pedaging, maka bisa memilih kambing kacang, sedangkan untuk kambing khusus produksi susu, maka pemilihan kambing etawa adalah menjadi pilihan utama).
Jika kita menyebutkan secara gambaran umum nya ciri-citi bibit yang baik adalah kambing yang :
- Kambing yang berbadan sehat
- Tidak cacat
- Bulu nya terlihat bersih dan mengkilat
- Daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
1. Kriteria Kambing untuk Calon Induk yang bagus
- Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang terlihat lurus, tubuh besar, tetapi tidak terlalu gemuk.
- Jinak dan sorot matanya ramah.
- Kaki nya lurus dengan kondisi tumit yang tinggi.
- Gigi nya harus sudah lengkap, dan kambing mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah harus rata.
- Kambing tersebut adalah lahir dari keturunan yang kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang masih muda.
- Ambing terlihat simetris, tidak menggantung dan berputing 2 (dua) buah.
2. Ciri-ciri Calon Pejantan Kambing yang baik
- Tubuh kambing adalah besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) yang tinggi.
- Kaki lurus dan kuat.
- Lahir dari keturunan kembar.
- Umur antara 1.5 sampai dengan 3 tahun.
B. MAKANAN
Untuk hal jenis dan bagaimana cara pemberian pakan, maka kita bisa menyesuaikannya dengan umur domba dan bagaimana kondisi domba kita. Pada dsarnya, suatu pakan yang baik dan bagus untuk diberikan ke domba adalah pakan yang harus mengandung cukup protein, karbohidrat, vitamin serta mineral. Disamping itu, pakan juga harus mudah untuk bisa dicerna oleh kambing, tidak mengandung racun dan tentunya harus yang disukai oleh domba, murah dan juga mudah dalam memperolehnya.
Sebagaimana telah kami sebut dalam postingan kami terdahulu, bahwa pada dasarnya ada dua macam makanan / pakan untuk domba, yaitu pakan hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan atau biasa disebut konsentrat (yang berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberian pakan domba :
Pakan untuk domba, bisa diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput adalah 10% dari berat badan domba kita, lalu berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya, pemberian garam bertujuan untuk menimbulkan cepat haus pada domba, sehingga domba kita akan gemar minum.
Untuk domba / kambing yang sedang bunting, atau induk domba yang sedang menyusui, atau kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan, maka perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
C. TATA LAKSANA
1. Kriteria Kandang Domba / Kambing yang baik & proporsional, adalah :
- Kondisi kandung harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, tidak bau [baik bau dari kotoran kambing yang sudah menumpuk pun bau dari hal lain dari luar area kandang] dan minimal berjarak 5 meter dari rumah penduduk).
- Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
- Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
- Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
- Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
- Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
- Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor.
2. Pengelolaan reproduksi Kambing / Domba
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
- Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 - 60 kg.
- Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
- Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
3. Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
- Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
- Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Pengendalian Penyakit pada kambing :
- Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
- Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
4. Pasca Panen
- Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual, maka pilih waktu yang tepat - yaitu pada saat berat badan kambing tersebut tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing sedang cukup tinggi.
- Perkiraan Harga adalah berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) berat karkas* x harga daging eceran.
- Untuk perkiraan harga jual domba atau kambing, ada juga peternak yang menggunakan sistem "Harga Jual Domba (timbang hidup) per berat kilo gram" - biasa disebut Kambing / Domba Kiloan.
* Karkas adalah bagian dari hewan potong yang disembelih setelah kepala dan kaki dipisahkan, dikuliti, serta isi rongga perut dan dada dikeluarkan (Manual Kesmavet, 1993).
Anda bisa juga memahami bagaimana teknik budidaya kambing perah di "Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah".
No comments:
Post a Comment