Suasana Kandang Domba atau Kambing Modern |
Tapi, di sisi lain, sobat juga sudah ngebet banget ingin sekali merintis atau memiliki suatu usaha peternakan domba atau kambing, tapi tetap tidak ingin meninggalkan / keluar langsung dari pekerjaan utama sobat di perusahaan tersebut karena sayang banget lumayan gajinya besar. TAPI juga tidak mau di bilang bahwa usaha peternakan domba/kambing sobat tersebut dijadikan atau disebut usaha sampingan. Karena sobat sudah faham bahwa sebutan usaha sampingan itu identik dengan asal-salahan dalam manajemennya yang pada akhirnya hasilnya pun asal-asalan. Pokoknya sobat ngak mau kalau usaha peternakan sobat adalah usaha sampingan asal-asalan, tapi sobat ingin bahwa usaha peternakan domba sobat tersebut adalah memang usaha full yang berkonsentrasi dan berorientasi punya visi misi besar ke depan untuk menjadi perusahaan peternakan domba yang besar dan hebat. TAPI juga sobat untuk saat ini tidak mau meninggalkan pekerjaan sobat sekarang (kerja ke perusahaan orang).
Nah, untuk maksud tersebut di atas, ini dia solusinya agar pekerjaan utama sobat di perusahaan besar tersebut tidak terganggu dan lalu maksud merintis usaha ternak domba sobat juga menjadi berjalan dengan lancar dan tidak disebut usaha sampingan. Simak terus, baca sampai selesai tulisan ini sambil ditemani secangkir kopi pahit sedikit gulanya ya sobat. hehe...
Solusinya adalah dengan melakukan kerjasama dengan sedikitnya dua orang yang sobat percayai untuk nantinya mengurus jalannya peternakan domba sobat. Kedua orang tersebut nantinya masing-masing bertugas untuk: yang satu mengurus peternakan langsung (orang peternakan biasa menyebutnya Anak Kandang), nah yang seorangnya lagi bertugas sebagai tukang mempromosikan hasil produksi usaha ternak domba sobat.
Jadi tidak bisa di gabung antara anak kandang yang kerjanya memberi pakan tiap hari, cari rumput, memandikan domba dan lain-lain dengan tugas promosi hasil usaha domba. Biarkanlah anak kandang berkonsentrasi untuk terus mengurus makannya domba dan sehatnya domba. Sementara orang yang satunya lagi terus berpikir keras untuk bagaimana menjual domba hasil produksi peternakan kita tersebut.
Nantinya, untuk hal pembagian uang hasil usaha, sobat putuskan: bagi tiga saja secara rata. Jadi hasil usaha bulanan dibagikan ke tiga orang, yaitu ke sobat (sebagai pemilik peternakan domba), terus ke anak kandang dan yang terakhir ke orang khusus tukang promosi menjual domba kita. Tapi sebelum dibagikan rata, sobat ambil dulu 20% dari hasil usaha bulanan tersebut. Si 20% itu adalah untuk biaya operasioanal peternakan (sobat harus bisa menjelaskan sampai faham ke anak kandang dan ke orang promosi tersebut tentang pengambilan 20% itu. Jadi 20% itu adalah nantinya digunakan untuk bayar listrik, beli gas LPG untuk masak-memasak anak kandang ketika jaga kandang, terus untuk beli rokok, kopi (buat semuanya yaitu untuk dimakan oleh sobat, anak kadang dan juga oleh orang promosi kalau pas main di peternakan), sampai untuk beli peralatan kerja peternakan dan juga beli obat-obatan domba, itu diambil dari 20% tersebut (termasuk untuk urusan transportasi dan lain-lain yang sifatnya untuk kepentingan umum peternakan. pokoknya sobat dan kedua orang kepercayaan tersebut atur lah yang nilai uang 20% tersebut secara tepat.
Setelah di potong 20%, maka baru dibagikan rata ke tiga orang. misalnya, dalam suatu bulan, peternakan sobat bisa menghasilkan uang Rp. 5.000.000,- dari hasil penjualan domba, maka untuk perhitungan pembagiannya adalah : sobat ambil dulu 20% dari 5 juta tersebut yaitu Rp. 1 juta. Nah sisanya kan 4 juta. Yang 4 juta itu dibagi rata ke tiga orang, jadi masing-masing dapat Rp. 1.333.333 (bulatin aja misalnya jadi Rp. 1.333.000,- agar tidak pusing).
Nah, di atas itu adalah cara membagikan hasil usaha dalam setiap bulannya. Terus bagaimana kalau dalam suatu bulan tertentu peternakan kita tidak ada penjualan domba, otomatis kan tidak ada yang akan dibagikan, apakah anak kandang dan orang promosi cuma bisa gigit jari dan tidak dapat uang sepeserpun? Nah, itu seharusnya sobat sudah berpikir kesana, Artinya ketika usaha peternakan masih baru, tentu saja tidak bisa menjual domba langsung kan?, berdirinya saja baru hitungan bulanan, mosok bisa langsung menjual dombanya, domba dari mana kan? nah sobat sebagai pemilik peternakan harus memberi uang saku ke kedua orang yang sobat percayakan tersebut. Jadi jika tidak ada hasil usaha dalam suatu bulan, maka berilah uang saku ke mereka, besarannya terserah sobat, usahakan adil ya. Misalnya yang anak kandang di kasih Rp. 250.000,- maka yang tukang promosi juga di kasih Rp. 250.000,- juga. pokoknya usahakan adil. Memang sih secara di lapangan yang anak kandang yang kelihatan lebih cape mengurus ternak, tapi yang tukang promosi juga itu sungguh penting, dia (tukang promosi) juga sebagai ujung tombak suksesnya usaha peternakan domba kita (yang mempromosikan domba-domba sobat baik secara offline maupun promo di dunia online). Jadi tetap saja bagi rata kasih saja misalnya 250 ribu per orang (nilai 250 ribu itu cuma contoh ya, bisa saja sobat ngasihnya 300 ribu, 500 ribu dll., terserah keuangan dan kemampuan sobat mampunya segimana, jelaskan ke mereka apa adanya mampunya sobat gimana sampai mereka faham dengan kondisi tersebut).
Jika dalam suatu bulan, ternyata ada nilai uang (dari hasil penjualan domba) yang bisa dibagikan dan nilainya melebihi nilai minimal uang saku di atas, artinya nilai hasil penjualan domba tersebut melebihi Rp. 250 ribu, maka si uang saku 250 ribu tersebut tentunya tidak berlaku. Jadi yang dibagikan uang hasil penjualan dombanya. Tapi kalau hasil pembagian ternyata lebih kecil dari 250ribu, maka uang hasil usaha ambil saja oleh sobat, tapi uang saku yang 250ribu yang harus sobat berikan ke mereka. Pokoknya dalam setiap bulan uang hasil pembagian usaha itu jangan sampai lebih sedikit daripada uang saku 250ribu tersebut, kalau lebih sedikit, ya uang saku 250ribu yang berlaku.
Jika usaha peternakan sobat sudah berkembang dan sukses dan ternyata misalnya anak kandang terlalu cape mengurus peternakan sendiri, maka anak kandang senior tersebut bisa mencari orang baru untuk membantunya. nanti anak baru tersebut digajinya dari bagian gaji si anak kandang senior. Begitu juga jika tukang promosi senior merasa cape ngurus promosinya sendiri, maka dia bisa cari orang untuk bantu-bantu dia, tapi uang gajian untuk orang baru yang baru promo tsb, ya di ambil dari bagian gajinya sendiri. Begitu juga dengan sobat (sebagai pemilik peternakan), kalau sobat cape memantau usaha peternakan, maka sobat juga bisa mengambil orang yang bisa dipercaya untuk membantu (menggantikan sobat) untuk memantau terus kinerja anak kandang dan kerjanya orang promosi. Nah gajian anak baru yang membantu sobat memantau tersebut diambil dari bagian sobat sendiri. untuk besarannya, terserah, hitung dan tentukan saja sendiri ya. Pokoknya kalau mau ada yang bantu-batu, maka orang yang membantu tersebut dikasih upahnya dari orang yang minta bantuan. Jadi perhitungan awal untuk hal pembagian hasil usaha bulanan adalah selalu tetap dibagikan ke 3 orang utama. Mudah-mudahan faham ya.
Begitu caranya sobat. selamat ber wirausaha menjadi peternak domba dan kambing mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW a.k.a Rosululloh SAW. Amin.
Sumber foto: dari sini.
Nice post...inspiratif Gan....gue banget deh...salam kenal ya gan...nama ane saiful afif, kalimatan tengah, semoga ane bisa spt apa yg agan sarankan...sip...
ReplyDeleteamin. gan saiful..
Delete